Proses distribusi ekspor porang Indonesia ke China harus melalui Vietnam.
Permintaan komoditas porang di China sangat besar. Namun, proses distribusi ekspor produk yang masuk dalam klasifikasi umbi-umbian itu harus melalui Vietnam terlebih dahulu. Hal ini membuat profit pedagang Indonesia mengalami penyusutan hingga 20%.
Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (Kopindo) Yoyok Pitoyo pun mengeluhkan hal tersebut, dia meminta agar pemerintah menyiapkan proses distribusi ekspor porang Indonesia ke berbagai negara dibuat lebih efisien lagi.
“Untuk masuk ke pasar China, produk dari Indonesia harus transit dulu di Vietnam sehingga margin dari pengusaha kita ada pemotongan sampai 20%,” katanya dalam webinar, Rabu (23/6).
Lebih jauh dia mengungkapkan, pemerintah harus memperbaiki tata kelola produksi dan distribusi porang nasional agar potensi besar ini kemudian tidak menimbulkan kerugian bagi petani dan pedagang porang di dalam negeri.
Lebih lagi, dalam waktu dekat Indonesia akan memasuki masa panen raya porang. Jika tata kelola tidak terselesaikan dengan baik, akan terjadi penumpukan hasil panen dan menyebabkan jatuhnya harga di pasaran.