Bisnis

Fee based income Bank Mandiri melaju kencang di tengah pandemi

Tingginya kenaikan fee based income menyumbang perolehan laba bersih Bank Mandiri yang tercatat sebesar Rp7,92 triliun.

Senin, 08 Juni 2020 16:34

Pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) menjadi salah satu penopang kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di tengah pandemi Covid-19. 

Bank yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker BMRI itu membukukan FBI sebesar Rp7,74 triliun pada kuartal I-2020 atau melejit 23,95%, dibandingkan posisi yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp6,24 triliun.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Rumantir mengatakan tingginya kenaikan FBI menyumbang perolehan laba bersih BMRI yang tercatat sebesar Rp7,92 triliun atau tumbuh 9,44% dibandingkan Maret 2019 yang tercatat Rp7,23 triliun.

"Sampai kuartal I-2020 di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja sehat. Kami memproyeksikan dampak pandemi Covid-19 tersebut baru akan terlihat pada pencapaian kinerja kuartal II-2020," kata Silvano dalam konferensi virtual Bank Mandiri, dari Jakarta, Senin (8/6).

Selain itu, lanjut Silvano, kenaikan laba juga didorong oleh pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 14,20%, dari Rp790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp902,7 triliun di Maret 2020. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross terjaga di level 2,36%. Posisi NPL tersebut turun tipis dari 2,68% pada kuartal I-2019.

Tiga segmen tercatat menjadi penyumbang kredit terbesar pada pertumbuhan kredit kuartal I-2020 ini. Yakni, segmen kredit wholesale (bank only) yang mencapai Rp513 triliun atau tumbuh 17,92% secara tahunan (yoy). Selain itu juga ditopang oleh segmen kredit retail (bank only) sebesar Rp273,1 triliun, tumbuh 9,47% secara tahunan.

Segmen kredit UMKM juga tumbuh 6,90% secara yoy menjadi Rp89,2 triliun. Kredit UMKM dikucurkan kepada lebih dari 929.000 pelaku UMKM. Selama tahun 2020 hingga Maret atau year to date (ytd) , perusahaan telah mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp6,58 triliun atau tumbuh 27,2% yoy dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur.  

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat tumbuh 13,72% yoy dari Rp827 triliun pada kuartal I-2019, menjadi Rp941 triliun pada kuartal I-2020. Perusahaan membukukan DPK dari tabungan sebesar Rp306,3 triliun pada kuartal I-2020 atau 4,47% dari Rp293,2 triliun secara yoy. Kemudian, DPK dari giro juga tercatat naik 25,79% menjadi Rp237 triliun, dari Rp174,5 triliun secara tahunan.

Lalu, DPK Bank Mandiri dari deposito tercatat meningkat 7,08% menjadi Rp276,7 triliun, dari Rp258,4 triliun secara tahunan. Terakhir, perolehan DPK dari perusahaan anak Bank Mandiri juga tercatat naik 19,42% menjadi Rp121,4 triliun, dari Rp101,7 triliun pada periode yang sama. 

Annisa Saumi Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait