Meskipun saat ini persoalannya adalah masalah kesehatan, namun dampaknya sangat luas di bidang ekonomi dan keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, sudah ada prakarsa nyata G20 dalam menangani berbagai tantangan global, seperti yang terjadi pada 2020, di mana dunia kembali menghadapi krisis, yaitu terjadinya pandemi Covid-19.
Meskipun persoalannya adalah masalah kesehatan, namun dampaknya sangat luas di bidang ekonomi dan keuangan. Oleh karena itu dilakukanlah langkah-langkah G20 Action Plan, termasuk bagaimana mengakselerasi pengadaan vaksin dan mendukung banyak negara yang akan mengalami kesulitan keuangan dalam situasi krisis global akibat pandemi.
"G20 juga telah melakukan pembahasan dan reformasi di bidang arsitektur keuangan global, terutama di dalam memperkuat jaring pengaman keuangan internasional dan juga adanya upaya untuk menciptakan tata kelola dan debt sustainability and transparency dari pinjaman-pinjaman atau hutang di semua negara, terutama negara-negara miskin yang mendapatkan dana dari berbagai pihak," jelas dia dalam keterangannya secara daring, Selasa (14/9).
Dalam perdagangan internasional, G20 Actions mendukung pemulihan perdagangan (short term & longer term termasuk trade facilitation). Saat Presidensi G20 di Saudi Arabi juga ada inisiatif Riyadh yang berisi tentang reformasi World Trade Organization (WTO).
Kemudian telah dibahas juga mengenai pengembangan infrastruktur terutama dari aspek keuangan. Bagaimana prinsip-prinsip investasi infrastruktur yang berkualitas dan dibentuklah apa yang disebut dengan Global Infrastructure Hub, mendorong Roodmap Infrastructure as an Asset Class dan infratech.