Gaikindo juga berharap jangan tinggalkan otomotif saat harga sawit melejit.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi berharap, pemerintah dalam mengimplementasi penggunaan biodiesel 35% (B35) sesuai dengan ketentuan Euro 4 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutaanan (KLHK).
Menurut Yohannes, mulai 2022 kendaraan yang diproduksi di Indonesia harus sudah memenuhi standarisasi Euro 4, baik pada bahan bakar maupun emisi buangnya. Adapun yang dimaksud Euro 4 adalah bahan bakar bensin dengan kadar oktan minimal 91, bebas timbal, dan kandungan sulfurnya maksimum adalah 50 ppm.
“Kendaraan kami yang diproduksi mulai tahun 2022 sudah Euro 4, di mana kondisi bahan bakarnya sangat ketat. Sampai saat ini belum tersedia bahan bakar biodieselnya, baru ada Pertamina Dex yang normal,” kata Yohannes dalam pemaparannya di sesi panel diskusi dalam acara Energy Corner Special B35, Selasa (31/1).
Oleh karena itu, Yohannes juga berharap agar ke depannya pengembangan produksi B35 bisa sesuai untuk Euro 4. Hal ini menjadi penting karena diperkirakan secara rerata tiap tahunnya 230 ribu hingga 300 ribu kendaraan berbahan bakar diesel atau solar terjual di Indonesia.
Selain itu, Yohannes juga mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi industri kendaraan bermotor dengan hadirnya B35. Pertama, meyakinkan konsumen bahwa bahan bakar biodiesel ini aman bagi kendaraan mereka. Sehingga menurut dia, Gaikindo juga ke depan akan menyusun kembali tata kelola service kendaraan agar lebih detail.