Skema KPR ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang masih hidup di rumah kontrakan dan lingkungan tak layak huni.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. siap melebarkan sayap untuk menyebarkan implementasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Mikro. Program yang sedianya akan menggabungkan unsur Academy-Business-Community-Government (ABCG) ini, menggandeng universitas di berbagai daerah di Indonesia.
Langkah tersebut dilakukan perseroan untuk menciptakan pertumbuhan sektor properti yang positif dan berkelanjutan. Khususnya untuk menyasar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sebagai prototipe awal, Bank BTN mengajak Universitas Mulawarman untuk mengembangkan program kewirausahaan sosial di sektor properti tersebut.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, peluang bisnis properti di Indonesia masih sangat besar. Untuk itu, perlu ekosistem yang mampu menyokong sektor ini tumbuh positif dan berkelanjutan.
Salah satu yang bisa dimanfaatkan, lanjut Maryono, yakni kalangan perguruan tinggi. Apalagi, Indonesia memiliki sekitar 4.500 universitas yang bisa dikembangkan menjadi perguruan tinggi berkelas internasional.
Untuk menuju level internasional, imbuhnya, berbagai universitas tersebut perlu bertransformasi dalam bidang akademik maupun non-akademik, termasuk mengembangkan kewirausahaan. Salah satu program kewirausahaan yang disiapkan Bank BTN yakni socio-technopreneurship berupa KPR Mikro ABCG.