Garuda Indonesia batal menerbitkan sukuk global dengan emisi US$900 juta,
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan mencari pendanaan baru untuk melunasi utang perusahaan sebesar US$500 juta atau sekitar Rp6,8 triliun yang jatuh tempo pada Mei 2020.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan rencana itu diambil setelah perseroan membatalkan penerbitan sukuk global dengan emisi US$900 juta atau Rp12,6 triliun pada 31 Desember 2019.
"Kami akan terus melakukan negosiasi terhadap utang yang jatuh tempo," kata Irfan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1).
Irfan melanjutkan, akan ada banyak pilihan negosiasi dari sisi finansial. Garuda, kata Irfan, juga harus melihat kondisi kekinian di pasar.
"Kami akan bangun tim yang kuat, kalau perlu memanggil konsultan atau negosiator, kami akan melibatkan pihak di luar Garuda untuk memastikan kami akan dapat harga atau struktur yang lebih bagus," ujar Irfan.