Emisi obligasi global tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan surat utang senilai US$750 juta, setara Rp10,2 triliun.
Emisi obligasi global tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek yang segera jatuh tempo. Nilai emisi obligasi tercatat lebih dari 80% dari total ekuitas perseroan.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Indonesia Linggarsari Suharso, mengatakan perseroan akan melaksanakan penerbitan global bond dengan jumlah maksimum US$750 juta. Penerbitan global bond akan dilakukan kepada investor di luar negeri, maupun di Indonesia.
"Adapun secara persentase total rencana nilai transaksi terhadap total ekuitas perseroan adalah sebesar 80%," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/3).
Nilai transaksi tersebut terbilang material, sehingga emiten berkode saham GIAA itu akan meminta restu pemegang saham. Total ekuitas perseroan sebesar US$937,4 juta per akhir 2017.