GMF Aero Asia tercatat mampu menekan kerugian hingga 72,19% menjadi US$8,69 juta atau Rp125,8 miliar, dari US$31,28 juta secara tahunan.
Anak usaha maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal I-2021. Pendapatan GMF Aero Asia tercatat turun signifikan 41,45% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tercatat, usaha bengkel pesawat Garuda Indonesia ini membukukan pendapatan usaha US$62,76 juta atau Rp907,7 miliar (kurs JISDOR Rp.14.465/US$) hingga tiga bulan pertama tahun ini, dari US$107,2 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Meskipun mencatatkan penurunan pendapatan, GMF Aero Asia tercatat mampu menekan kerugian hingga 72,19% menjadi US$8,69 juta atau Rp125,8 miliar, dari US$31,28 juta secara tahunan alias year on year (YoY).
Adapun jumlah aset perseroan hingga 31 Maret 2021 mengalami penurunan menjadi US$514 juta, dari US$520 juta per 31 Desember 2020.
Rinciannya, jumlah liabilitas perseroan naik menjadi US$736 juta per 31 Maret 2021, dari US$734 juta di akhir 2020. Sama seperti perusahaan induknya, jumlah ekuitas emiten berkode saham GMFI ini juga tercatat negatif. GMFI mencatatkan jumlah ekuitas negatif US$222 juta per 31 Maret 2021, naik dari negatif US$214 juta di 31 Desember 2020.