Antusiasme yang tinggi ini juga semakin mengukuhkan komitmen perseroan dalam mengembangkan potensi energi hijau di Indonesia.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) secara resmi mengumumkan raihan positif dari penerbitan obligasi berwawasan hijau (green bond) di pasar global. Sejalan dengan komitmen perusahaan, penerbitan green bond ini merupakan upaya perseroan dalam mendukung asas keberlanjutan melalui green economy.
Green bond PGE berhasil membukukan US$400 juta pada 27 April 2023. Dana tersebut digunakan perseroan untuk membiayai kembali (refinancing) proyek-proyek pengembangan sumber daya geothermal yang telah dilakukan guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Penggunaan dana untuk refinancing sudah sesuai dengan eligibility criteria yang telah ditetapkan dalam Green Financing Framework PGE. Framework ini sudah selaras dengan Green Bonds Principles 2021, Green Loan Principles 2021, dan ASEAN Green Bonds Standards 2018.
Green bond PGE menjadi bond premium di secondary market yang tercatat pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) atau Bursa Efek di Singapura. Bunga yang didapatkan green bond PGE pun sangat kompetitif, yakni sebesar 5,15%. Persentase tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PGE.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Nelwin Aldriansyah mengungkapkan, dari nilai penerbitan green bond ini, PGE berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali atau senilai US$3,3 miliar.