PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) akan membangun dua pabrik pengolahan dengan total kapasitas 8.000 ton bijih emas per hari.
Tren kenaikan harga emas membawa berkah bagi emiten pertambangan logam PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). Anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) ini mencatatkan laba bersih US$2,1 juta atau Rp29,6 miliar (kurs Rp14.100/US$) hingga 31 Agustus 2020 atau naik ketimbang akhir 2019 yang sebesar US$1,3 juta.
"Harga jual emas yang masih cukup tinggi mendukung bisnis kami. Oleh karenanya, kinerja keuangan semakin membaik," kata Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata dalam keterangan resminya, Rabu (18/11).
Suseno mengatakan produksi emas dari lokasi tambang di Poboya, Sulawesi Tengah terus meningkat. Lokasi tambang emas itu dioperasikan oleh anak usaha perseroan, PT Citra Palu Minerals (CPM). CPM mengaryakan pabrik pengolahan yang pertama dengan kapasitas penuh 500 ton bijih per hari.
Rencananya, perusahaan akan menambah dua pabrik pengolahan lagi. Direktur & CFO BRMS Fuad Helmy mengatakan pabrik pengolahan kedua akan dibangun dengan kapasitas 4.000 ton per hari. Untuk mendanai pekerjaan konstruksi dan pembangunan pabrik pengolahan kedua, perseroan telah menerima fasilitas kredit investasi dalam bentuk standby letter of credit (SBLC) sejumlah US$70 juta dari Bank BNI di bulan April 2020.
"Pembangunan pabrik pengolahan kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari, diharapkan dapat selesai di kuartal IV-2021 dan mulai beroperasi di kuartal I-2022,” ujarnya.