Neraca perdagangan Desember 2021 mengalami tren surplus selama 20 bulan berturut-turut.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, menguatnya kinerja ekonomi tidak terlepas dari kerja sama semua pihak dalam menangani pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi salah satunya dengan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Pemerintah terus berupaya keras melakukan penguatan efektivitas penangan kesehatan, perlindungan sosial dan dukungan pada sektor usaha untuk menjaga momentum dan keberlanjutan pemulihan ekonomi," jelas Febrio dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/1).
Di saat bersamaan, percepatan vaksinasi menuju terciptanya kekebalan komunal juga terus dilakukan, dengan penyediaan booster melalui Anggaran Pendapatan Pembelanjaan Negara (APBN). Hal itu untuk melindungi seluruh masyarakat agar aktivitas ekonomi terus dapat bergerak ke depan.
“Terlihat adanya pemulihan ekonomi setelah adanya vaksinasi. Hal itu ditinjau dari neraca perdagangan pada Desember 2021 tercatat US$1,02 miliar. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi neraca perdagangan Desember 2021 mengalami tren surplus selama 20 bulan berturut-turut," jelas Febrio.
Adapun penurunan surplus pada Desember akibat menguatnya impor, terutama karena naiknya permintaan domestik sejalan dengan tren menguatnya aktivitas ekonomi domestik.