Kemudian masih adanya potensi tekanan global yang menyebabkan produksi batu bara agak melambat,
Indonesian Mining Association (IMA) memproyeksikan harga batu bara masih akan terus mengalami kenaikan. Plt Direktur Eksekutif IMA Djoko Widajatno mengatakan harga batu bara masih akan menguat sampai energi baru terbarukan (EBT) bisa memenuhi permintaan industri.
Akan tetapi menurutnya perkembangan EBT saat ini berjalan lamban. Selain EBT, menurutnya faktor lain yang mempengaruhi harga batu bara adalah permintaan batu bara dari India dan China, Korea, Japan, Filipina, dan lain-lain.
"Masih tinggi, kebetulan produsen batubara tidak bertambah," ungkapnya kepada Alinea.id, Kamis (10/2).
Kemudian masih adanya potensi tekanan global yang menyebabkan produksi agak melambat, sehingga permintaan tidak dapat dipenuhi. Menurutnya musim dingin yang berkepanjangan juga mendorong permintaan batu bara.
"Cuaca ekstrem di saat winter yang berkepanjangan, sehingga kebutuhan batu bara untuk pemanas ruangan," jelasnya.