Harga emas internasional yang menguat belakangan ini, didorong oleh memanasnya konflik di Timur Tengah.
Dampak serangan balasan Israel ke pangkalan militer Iran pada beberapa waktu lalu, telah memicu lonjakan harga emas di pasar global. Para analis memperkirakan, ketegangan geopolitik yang semakin meningkat, dapat terus
mendorong harga komoditas berharga ini ke level yang lebih tinggi dalam waktu dekat
Mungkin itulah sebabnya, harga emas keluaran Logam Mulia Antam, pada Sabtu (20/4) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat senilai Rp1.347.000 per gram. Posisi ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia. Kendati pada Senin (21/4) harga emas Antam turun ke level Rp1.343.000, namun besar kemungkinan harga emas bakal kembali naik di beberapa hari mendatang. Mengingat, kondisi politik global masih belum menentu.
Financial Planner dan Finasia Consulting Eko Endarto menyampaikan, kenaikan harga emas dipengaruhi oleh keadaan yang tidak menentu, ancaman, atau situasi krisis. Emas dianggap sebagai aset aman yang nilainya stabil dalam kondisi seperti ini. Makanya, investor cenderung beralih dari aset berisiko seperti saham ke emas untuk melindungi kekayaan mereka.
Kenaikan harga emas diperkirakan berlanjut hingga situasi membaik. Meskipun emas cenderung naik dalam jangka panjang, tetapi jika kenaikan harga emas bisa melebihi 12%, kemungkinan harga emas bakal kembali turun kembali ke angka tersebut dalam jangka waktu tertentu.
“Rata-rata kenaikan harga emas berkisar antara 10% hingga 12%,” kata Eko.