Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan pola gerak menguji support yang terlihat masih cukup kuat bertahan
Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve telah memutuskan mengerek suku bunga acuan. Dampaknya sepertinya akan dirasakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diproyeksikan fluktuatif.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan, IHSG pada akhir pekan diproyeksi bergerak pada rentang 6.202-6.389.
Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan pola gerak menguji support yang terlihat masih cukup kuat bertahan. Menunjukkan bahwa IHSG sedang dalam proses menanti sentimen yang dapat mendorong kembali kenaikan hingga dapat membentuk resistance level baru. "IHSG pada akhir pekan berpotensi menguat," ujarnya, Kamis (22/3).
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan kenaikan IHSG sebesar 58,76 poin atau 0,93% berada di atas pelemahan sebelumnya yang turun 69,25 poin atau 1,11%. Pergerakan IHSG gagal bertahan pada kisaran target area support 6.273-6.284. "Diperkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 6.215-6.225 dan resisten 6.374-6.284," tuturnya.
Pergerakan IHSG yang gagal mempertahankan kenaikannya dapat membuat laju IHSG kembali ke zona merahnya. Membuat peluang kenaikan kembali terhalangi. "Tetap waspada. Masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG tertahan kenaikannya," ujarnya.