Pada 2023 sektor perbankan masih bisa melaju, meskipun ada tantangan dari terjadinya capital outflow seperti belakangan ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambruk 1,52% di perdagangan sesi I, Selasa (10/1). Padahal, pada penutupan perdagangan Senin (9/1), IHSG berhasil ditutup di zona hijau atau naik 0,06% ke level 6.688 dengan nilai transaksi mencapai Rp9,88 triliun.
Dengan demikian, secara kumulatif sepekan ini, IHSG mencatatkan kinerja yang masih di zona merah, yaitu turun 4,38%. Tidak sendiri, performa bursa di Asia lainnya juga saat ini menunjukkan kinerja yang tidak positif, seperti Hang Seng Index (HSI) di Hong Kong yang turun 0,45% dan Straits Times Index (STI) di Singapura yang turun 0,99%.
Penurunan ke zona merah pada IHSG ini tak terhindar dari masih maraknya investor asing yang melepas kepemilikannya di pasar saham Indonesia. Tercatat, selama sepekan telah terjadi aksi net sell mencapai Rp1,89 triliun di seluruh market.
Net sell asing didominasi terjadi pada sektor perbankan, seperti saham BBCA yang selama sepekan mengalami net sell hingga Rp579,43 miliar di seluruh pasar, sehingga dalam satu minggu, harga saham BBCA terkoreksi 3,80%. Untuk perdagangan sesi I, BBCA juga masih di zona merah turun 2,66%.
Saham BBRI juga mengalami nasib yang sama, dalam sepekan, perbankan ini alami net sell Rp578,44 miliar di seluruh pasar dan dalam periode waktu yang sama, BBRI terkoreksi 8,45%. Saat ini juga terkoreksi 3,27%. Pada perdagangan sesi I hari ini, BBRI juga terkoreksi 3,27%.