Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini diproyeksi masih akan tertekan akibat penaikkan suku bunga acuan Federal Reserve.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini diproyeksi masih akan tertekan akibat penaikkan suku bunga acuan Federal Reserve dan potensi dinaikkannnya BI Rate.
Analis PT KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya memproyeksi dari kacamata teknikal support terdekat IHSG berada pada level 6.120.
"Apabila support tersebut ditembus, target selanjutnya di level 6.070 dan 6.000," dalam riset yang dikutip Senin (2/4).
Dia menjelaskan, apabila terjadi koreksi IHSG di bawah level 6.000, maka target minimum koreksi mencapai 5.800-5.500. Sedangkan, resistance terdekat berada pada level 6.290 dan 6.370-6.449.
Secara grafik, sambungnya, level support tersebut terhubung dengan tren penurunan IHSG pada 2008 dan tren kenaikan dari 2009.