Sejumlah data keuangan dari regional dan dalam negeri menjadi katalis bagi pergerakan IHSG pada pekan ini
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Salah satu faktornya, adalah rilis neraca perdagangan pada Februari.
"Diharapkan defisit Februari mengecil, karena harga minyak mentah juga rendah, jadi impor migas juga tidak terlalu besar," kata Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada Alinea.id, Senin (11/3).
Sentimen ini diharapakan bisa menopang pergerakan IHSG di minggu ini, meskipun banyak diterpa sentimen negatif.
"Negatifnya masih berkaitan dengan perang dagang AS-China yang masih belum tahu deal-nya seperti apa. Kemudian keputusan dari Brexit yang masih menggantung," ujarnya.
Selain itu, pasar juga memberikan sentimen AS yang mengumumkan pemberian sanksi kepada entitas beroperasi di sektor minyak Venezuela. "Ketegangan geopolitik ini bisa menyebabkan investor untuk memilih aset yang nyaman seperti dollar AS, emas dan lainnya yang kemudian akan menunda untuk membeli saham," kata dia.