Jebloknya Indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 8,09% sejak awal tahun tak mengurangi minat calon emiten untuk untuk melantai di bursa.
Jebloknya Indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 8,09% sejak awal tahun tak mengurangi minat calon emiten untuk untuk melantai di bursa efek.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat menilai pelemahan IHSG tidak membuat sejumlah perusahaan menunda untuk menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
"Karena rencana IPO itu bukan rencana sehari, tetapi rencana yang sudah diputuskan bertahun-tahun dan minat pembelinya juga sudah ada," ujarnya seperti dilansir Antara, Rabu (16/5).
Samsul Hidayat juga menilai kondisi industri pasar modal bukan sepenuhnya disebabkan sentimen yang datang dari dalam negeri, tetapi dipengaruhi kebijakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan China.
"Kalau dilihat, penurunan saham diimbangi dengan masih masuknya dana investor yang masuk untuk mengakumulasi saham-saham yang telah turun," katanya.