Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi masih berada dalam tren penurunan dalam sepekan ke depan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi masih berada dalam tren penurunan dalam sepekan ke depan.
Analis PT KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya, mengatakan dari kacamata teknikal, IHSG membentuk pola double top, tepatnya ketika IHSG terkoreksi dari all time high 6.700 dan mengalami break-down area support minor daily 6.470, level tersebut juga menjadi batas bawah dari pola double top.
"Target breakdown pertama dan kedua IHSG sendiri sudah tercapai ketika sempat turun ke level 6.266 dan 6.060 pada Maret lalu," katanya dalam riset, Minggu (8/4).
Menurut dia, secara penjelasan teknikal, pola double top adalah reversal dalam suatu uptrend kuat menjadi downtrend. Pola grafik yang dililhat seperti 2 top atau puncak gunung, seperti pada huruf M.
Pola ini mengindikasikan bahwa tren naik sudah berakhir dan masa bearish atau downtrend pun dimulai. Sehingga, pelaku pasar lebih bijak melakukan buy on weakness, menjual pada rebound minor dan memperhatikan cut loss point ketat, agar tidak terseret dalam arus pembalikan arah tren harian.