Bisnis

Ilusi swasembada dan terpuruknya pertanian pangan

Guru Besar IPB University, Dwi Andreas Santosa menilai, target swasembada selama dua periode pemerintahan Jokowi tidak ada yang tercapai.

Kamis, 10 Oktober 2024 06:10

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim, capaian swasembada pangan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebanding dengan era Presiden Soeharto pada 1984. Menurut Amran, berdasarkan ketetapan Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 1999, suatu negara dibilang mencapai swasembada bila produksinya memenuhi 90% dari kebutuhan nasional.

“Swasembada di era pemerintahan sekarang (Jokowi) itu terjadi tiga kali, yaitu pada 2017, 2019, dan 2020, tanpa ada impor beras medium, dengan populasi penduduk mencapai 200 juta jiwa,” ujar Amran saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (26/8), seperti dikutip dari Infopublik.

Infopublik mencatat, capaian swasembada beras di era Jokowi terjadi pada periode pertama, yakni 2017-2020. Saat itu, produksi beras mengalami surplus antara 1,9 juta ton hingga 2,85 juta ton.

Namun, menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Dwi Andreas Santosa, target swasembada selama dua periode pemerintahan Jokowi tidak ada yang tercapai. Di periode awal pemerintahan Jokowi, pernah ditetapkan program swasembada Upaya Khusus Padi, Jagung, Kedelai atau dikenal Upsus Pajale selama 2015-2017. Kemudian, swasembada bawang putih pada 2017-2019, gula pada 2015-2019, serta daging sapi dan food estate seluas 1,2 juta hektare yang dimulai sejak 2015.

Celakanya, kegagalan yang terjadi pada periode pertama, berulang di periode kedua, 2019-2024. Pembangunan pertanian dan impian swasembada era Jokowi, kebanyakan hanya menjadi jargon dan retorika. Namun, kata Andreas, tidak berpihak pada kaidah ilmiah.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait