Bisnis

Iming-iming diskon demi mengungkit konsumsi yang remuk

Saat ini masyarakat didorong untuk berbelanja, bukan menabung.

Kamis, 20 Agustus 2020 16:49

Matahari Department Store Plaza Atrium Senen, Jakarta Pusat, Minggu (16/8) siang, ramai diserbu pengunjung. Mereka menyerbu berbagai produk fesyen, alas kaki, dan aksesoris yang harganya dipangkas alias diskon.

Terlihat sebagian dari mereka menenteng tas belanjaan yang penuh dengan barang-barang, sebagian lainnya hanya sekadar melihat-lihat seraya merasakan sejuknya pendingin ruangan.

Ziya (24), salah seorang pengunjung, sengaja melepas penat dan menghibur diri bersama teman-temannya. Ini kali pertama baginya kembali 'cuci mata' di mal setelah pusat perbelanjaan boleh beroperasi kurang lebih dua bulan lalu.

"Aku enggak bisa langsung beli (sekarang). Aku memikirkan prioritas pengeluaran. Ada orang yang lihat suka langsung beli. Aku kalau belum butuh enggak bakal beli, kecuali kalau butuh terus diskon beli,” katanya.

Ziya sendiri mengaku pernah termakan “trik pemasaran diskon”. Dia sungguh kecele ketika harga baju yang dibelinya di toko A dengan harga diskon ternyata lebih mahal dibanding toko B yang harganya tidak diskon.

Syah Deva Ammurabi Reporter
Kartika Runiasari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait