Per 16 Mei total impor bawang putih telah mencapai 91.000 Ton.
Ketua Umum Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino menjamin pasokan bawang putih impor dari China aman hingga pasca-Lebaran.
Meskipun demikian, Valentino tetap mengimbau importir yang sudah mendapat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera merealisasikan impornya demi memenuhi kebutuhan konsumen selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 H.
“Dari data yang kami peroleh, total bawang putih konsumsi yang sudah terkirim dari China ke Indonesia terhitung sejak awal Maret sampai dg 16 Mei 2020 sudah mencapai 91,000 Ton,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id pada Senin (18/5).
Lanjutnya jumlah ini masih akan terus bertambah hingga tanggal 31 Mei. Sehingga ketersediaan bawang putih hingga pasca-Lebaran tetap terjamin. Menurut catatannya, konsumsi rata-rata bawang putih rata-rata sebesar 45.000 ton per bulannya dan biasanya meningkat 20-40% ketika bulan Ramadan hingga lebaran.
Valentino juga mendesak Kementan menegakkan aturan Permentan No.39 Tahun 2019 yaitu pelaksanaan wajib tanam bagi seluruh importir yang telah melakukan importase bawang putih. Ketegasan ini diperlukan lantaran Kementerian Perdagangan telah memberi relaksasi impor tanpa Surat Persetujuan Impor (SPI) hingga 31 Mei melalui Permendag No.27 Tahun 2020.