Konsolidasi BUMN untuk pemberdayaan UMKM dinilai positif.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mendorong agar wacana pembentukan holding usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sempat disampaikan pemerintah untuk segera direalisasikan.
Pasalnya, menurut Enny, konsolidasi BUMN untuk pemberdayaan UMKM merupakan hal baik dan bisa efektif mendorong penyelamatan UMKM pasca-krisis akibat pandemi Covid-19.
Integrasi BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) seperti yang pernah disebut oleh Menteri BUMN Erick Thohir, adalah pilihan pas untuk menjangkau UMKM yang kesulitan mengakses permodalan.
“Selama ini BRI hanya mampu menjangkau usaha-usaha yang bankable, padahal mayoritas usaha mikro dan ultra mikro adalah unbankable. Segmen tersebut selama ini lebih banyak digarap Pegadaian dan PNM, tetapi sumber pendanaan kedua perusahaan ini terbatas dan menyebabkan pembiayaan nasabah mikro dan ultra mikro justru harus membayar bunga yang tinggi," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (4/1).
Jika kelebihan masing-masing perusahaan mampu diintegrasikan oleh ketiga perusahaan pelat merah tersebut, sambungnya, maka efisiensi dapat didorong dan akses permodalan bagi UMKM juga akan lebih mudah.