Pemerintah mengundang perusahaan kimia asal Jerman BASF untuk berinvestasi di Indonesia.
Pemerintah mengundang perusahaan kimia asal Jerman BASF untuk berinvestasi di Indonesia. Tawaran itu disampaikan Luhut Pandjaitan saat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia serta Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno berkunjung ke Ludwigshafen, Jerman, Rabu (27/11).
Luhut Pandjaitan menjelaskan pemerintah Indonesia kini bertransformasi dari negara pengekspor yang berbasis komoditas menjadi pengekspor barang dengan nilai tambah.
"Puluhan tahun kami hanya mengekspor bahan mentah, diolah di luar negeri lalu diimpor lagi ke Indonesia. Sekarang kami ingin mengubahnya, diolah di Indonesia agar ada nilai tambah bagi masyarakat," jelas Luhut dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (28/11).
Sebagai contoh, Luhut menyebutkan, Indonesia memiliki potensi besar karena berbagai komponen pendukung pembuatan mobil listrik ada di Indonesia dan Indonesia juga yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai bijih nikel kadar rendah atau limonite (dengan kandungan nikel 0,8%-1,5%) yaitu bahan baku untuk memproduksi baterai lithium ion.