Robotisasi terpaksa dilakukan lantaran beban pengeluaran untuk mesin dinilai lebih murah ketimbang untuk menggaji tenaga manusia.
Industri di Kota Batam, Kepulauan Riau mulai meninggalkan sumber daya manusia dan beralih menggunakan tenaga robot untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.
"Kami harus kurangi tenaga kerja, tambah mesin, robotisasi," kata Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesia Kepulauan Riau Abidin Hasibuan di Batam, Kamis, seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan robotisasi terpaksa dilakukan untuk efesiensi biaya produksi. Beban pengeluaran untuk mesin dinilai lebih murah ketimbang untuk menggaji tenaga manusia. Apalagi, dengan kenaikan Upah Minimum Kota 2018 yang menambah biaya produksi.
"UMK kami juga hati-hati. Dampaknya, kami mengurangi tenaga kerja, robotisasi. Sudah saatnya bergerak seperti itu," kata bos Sat Nusa Persada itu.
Menurut dia, UMK Batam tinggi, bahkan lebih tinggi ketimbang Johor Malaysia sehingga investor harus memutar otak mencari solusi demi menekan pengeluaran.