Meski belum mengalami pelambatan ekonomi global, industri makanan dan minuman (ma-min) di Indonesia diproyeksi tumbuh tipis.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memproyeksi industri makanan dan minuman hanya akan tumbuh tipis sebesar 9% hingga akhir 2019.
Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik dan Hubungan Antar Lembaga GAPMMI, Rachmat Hidayat, mengaku optimistis industri makanan dan minuman pada 2020 akan tumbuh lebih baik.
"Kalau tutup tahun 2018 kemarin, kita tumbuh sekitar 8%. Jadi tahun ini kita bisa berharap tumbuh lagi 9% akhir tahun," kata Rachmat di Jakarta, Rabu (2/10).
Rachmat pun berharap situasi akan kembali kondusif di akhir tahun ini agar industri ma-min bisa tumbuh 9%. Rachmat menilai kondisi industri ma-min terbilang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2017.
"Kalau untuk pelambatan global, kita belum merasakan dampaknya karena kita sudah duluan melambat di 2017. Saat ini kita sedang recovery," ujar Rachmat.