Masalah pasokan batu bara ini jika tidak segera ditangani akan memberikan dampak negatif yang cukup besar.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pelarangan ekspor batu bara terhitung sejak 1-31 Januari 2022. Pasokan batu bara yang seret ke PT PLN (Persero) akibat tidak dipenuhinya Domestic Market Obligation (DMO) dikhawatirkan akan berdampak ke 10 juta pelanggan PLN.
Lalu seperti apa dampaknya jika listrik PLN sampai biarpet? Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan masalah pasokan batu bara ini jika tidak segera ditangani akan memberikan dampak negatif yang cukup besar.
"Kita tahu bahwa saat ini perekonomian sudah mulai tumbuh pascapandemi yang melanda hebat sepanjang 2020 dan 2021. Kita tahu bahwa listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat," paparnya kepada Alinea.id, Kamis (06/01).
Jika listrik sampai padam, bisa dipastikan roda perekonomian bisa terganggu. Kegiatan dari perkantoran, pusat perbelanjaan, industri, UMKM, dan lainnya akan terhenti.
"Sektor industri pendukung lainnya seperti transportasi juga akan terganggu. Belum lagi akan ada gejolak sosial di masyarakat terkait dengan pemadaman ini," jelasnya.