Industri plastik dari hulu ke hilir telah mendatangkan manfaat ekonomi.
Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) mengatakan kampanye anti plastik yang marak belakangan ini merugikan banyak pihak di hilir industri petrokimia.
Wakil Ketua Umum Inaplas Budi Susanto Sadiman mengatakan pihaknya seringkali dimintai bantuan pelaku-pelaku di industri hilir petrokimia seperti industri daur ulang dan asosiasi pemulung, untuk mengklarifikasi kampanye anti plastik tersebut.
"Kami pernah melakukan judicial review pada Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik ke Makamah Agung," ujar Budi di Jakarta, Rabu (4/9).
Budi melanjutkan, selama ini industri plastik baik di hulu maupun di hilir memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian nasional. Industri ini telah membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Inaplas juga memproyeksikan pada 2020, industri petrokimia akan tumbuh 1% sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya, ketika ekonomi tumbuh 5%, maka industri petrokimia akan tumbuh 6%.