Jalan tol ini memiliki estimasi panjang sekitar 67,78 kilometer (km), termasuk jembatan sepanjang 443,1 meter.
Pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan Trans South-South tahap 2 (TRSS-2) dengan IsDB. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dengan Vice President (Operation) IsDB Mansur Muhtar, serta disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta Presiden IsDB Muhammad Sulaiman Al Jaseer.
“Melalui perjanjian ini, IsDB akan memberi pembiayaan sebesar US$150 juta dari total biaya pembangunan TRSS-2 sebesar US$450 juta dengan skema yang sesuai dengan prinsip syariah islam,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Rahayu Puspasari dalam keterangan resminya (6/6).
Ruas jalan tersebut akan dibangun berlokasi di Provinsi Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Jalan tol ini memiliki estimasi panjang sekitar 67,78 kilometer (km), termasuk jembatan sepanjang 443,1 meter, akan meliputi wilayah Kabupaten Tulungagung, Blitar, Malang, dan Bantul.
Tujuan pembangunan infrastruktur jalan TRSS-2 adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di seluruh Jawa bagian Selatan. Selain itu, adanya jalan TRSS-2 ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi jalan.
Sebelumnya, IsDB juga berpartisipasi dalam pembiayaan proyek TRSS-1 sebesar US$250 juta, meliputi Service Ijarah US$15 juta dan Istisnaa US$235 juta. Perjanjian pembiayaan tersebut ditandatangani pada 16 Mei 2017 dan akan closed pada 2023. Pembangunan infrastruktur TRSS-1 sepanjang 100 km dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah menyambung koridor selatan pulau Jawa sepanjang 1400 km.