Saham bank syariah pelat merah ini berpotensi mengalami kenaikan kembali atau rebound
Bank hasil merger dari PT Bank BRISyariah Tbk. (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (1/2).
BSI saat ini memiliki modal inti senilai Rp22,6 triliun, yang masuk dalam kategori bank BUKU III. Investor di pasar saham juga menyambut baik merger ini, dengan saham BRIS yang terkerek naik 14,75% ke level Rp2.800 per saham hari ini.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama melihat, prospek perbankan syariah masih memiliki ruang untuk bertumbuh. Terlebih, perekonomian syariah juga tengah difokuskan pemerintah untuk dapat dikembangkan.
"Dengan penggabungan tersebut, tentunya dapat memperbesar cakupan pasar dari Bank Syariah Indonesia. Sebab, pondasi dari holding bank syariah ini terdiri dari bank syariah yang juga memiliki reputasi baik di mata nasabah," kata Okie ketika dihubungi Alinea.id, Senin (1/2).
Meski saham BRIS turun 27,37% minggu lalu, Okie menilai saham BRIS masih dalam tren naik. Turunnya saham BRIS di minggu lalu seiring dengan pergerakan harga yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir, yang membawa valuasi dari saham BRIS telah melampaui nilai wajarnya.