Bisnis

Ekonom minta jangan ada motif bisnis dalam pengadaan vaksin gotong royong

Biofarma perlu menjelaskan detail harga dari impor vaksin jadi untuk vaksin gotong royong tersebut.

Sabtu, 22 Mei 2021 13:09

Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai, vaksinasi gotong royong harus terbebas dari motif bisnis dari kelompok pihak tertentu.

“Harga vaksin gotong-royong yang mahal dan penggunaan jenis vaksinnya tunggal, yaitu vaksin asal China Sinopharm, menimbulkan kesan bahwa vaksin gotong royong ini motifnya bisnis semata. Everything about pharmacy business,” ujar Achmad Nur Hidayat yang juga Direktur eksekutif Narasi Institute, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/5).

Harga vaksin gotong royong ditetapkan Rp321.660, dengan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No.HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Biofarma ditugaskan untuk pengadaan vaksin Sinopharm. Perbedaan harga vaksin gotong royong dan vaksin pemerintah yang lebih mahal, disebabkan Biofarma melakukan impor vaksin jadi, sementara vaksin pemerintah itu Sinovac produksi sendiri.

ANH mengatakan, Biofarma perlu menjelaskan detail harga dari impor vaksin jadi untuk vaksin gotong royong tersebut.

Hermansah Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait