Teknlogi ini, Arifin berharap, mampu meningkatkan RE nasional yang sudah menyentuh angka 99,20% di akhir tahun 2020.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meyakini, pembangunan jaringan listrik pintar (smart grid) mampu mempercepat proses elektrifikasi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar).
"Teknologi Smart Grid tidak terbatas hanya pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk otomasi sistem kelistrikan efisien di daerah 3T dengan memanfaatkan energi terbarukan setempat melalui konsep Smart Micro Grid," ujarnya, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Minggu (28/02).
Teknologi Smart Grid, Arifin menilai, dapat meningkatkan partisipasi konsumen listrik dalam sistem ketenagalistrikan dengan pemasangan Smart Meter yang menggunakan konsep komunikasi dua arah.
"Konsumen akan berubah menjadi prosumer atau konsumen yang bisa memproduksi listrik mereka sendiri, baik menggunakan Solar Home System atau Mikrohidro," ujar Menteri ESDM.
Melalui pembangunan teknlogi ini, Arifin berharap, mampu meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) nasional yang sudah menyentuh angka 99,20% di akhir tahun 2020. Capaian ini jauh meningkat dibanding tahun 2000 yang hanya sebesar 53%.