PT Jasa Raharja (Persero) selalu menargetkan kenaikan pendapatan setiap tahun karena jumlah penumpang transportasi umum terus bertambah.
PT Jasa Raharja (Persero) menargetkan laba bersih sebesar Rp1,62 triliun pada 2020, atau meningkat 4,4% dari laba bersih 2019 sebesar Rp1,55 triliun. Jasa Raharja juga menargetkan pendapatan pada 2020 sebesar Rp6,7 triliun, naik 5,49% dari Rp6,3 triliun tahun 2019.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan pendapatan tersebut akan ditopang dari iuran wajib dari seluruh angkutan umum darat, laut, dan kereta api.
Selain itu, pendapatan tersebut juga akan digenjot dari sumbangan wajib dan dana kesejahteraan dari kendaraan bermotor daftar ulang ke samsat serta hasil investasi. Budi pun menjamin dengan kenaikan target pendapatan tersebut, jumlah iuran yang harus dibayarkan masyarakat tidak akan naik
“Besaran iuran wajib dan non-wajib yg dikelola Jasa Raharja ditetapkan oleh Kementerian Keuangan,” ujar Budi di Ngopi Bareng BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/3).
Budi menyampaikan, dalam rencana kerja perseroan, pendapatan selalu ditargetkan naik setiap tahun. Sebab, Jasa Raharja melihat potensi penumpang yang akan menggunakan angkutan umum dan potensi kendaraan terus bertambah.