Latte Factor menjadi istilah untuk menggambarkan situasi dewasa ini. Generasi sekarang menghabiskan uang untuk konsumsi kopi kekinian dan pengeluaran yang dianggap receh.
Latte Factor menjadi istilah untuk menggambarkan situasi dewasa ini. Generasi sekarang menghabiskan uang untuk konsumsi kopi kekinian, makanan cepat saji siap antar, dan jajanan lainnya.
Pengeluaran yang tanpa sadar dilakukan ini sering dianggap tidak berarti karena nominalnya kecil. Namun, karena dilakukan secara terus-menerus, dalam sebulan seseorang telah mengeluarkan uang yang cukup besar. Bak bocor halus pada kendaraan yang kerap tak terasa, tahu-tahu kempis tidak bisa dipakai untuk jalan. Sama halnya dengan pengeluaran yang tidak disadari, tiba-tiba saldo rekening menipis dan tidak dapat membeli kebutuhan yang lebih penting seperti rumah.
Dampak terhadap negara
Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi mengatakan, kondisi tersebut karena kurangnya literasi keuangan yang kuat dan kecenderungan menjadi big spender alias pemborosan besar. Banyak generasi muda tidak paham tentang manajemen keuangan, seperti pentingnya menabung dan berinvestasi untuk jangka panjang.
Sebaliknya, mereka lebih fokus pada kesenangan jangka pendek, seperti membeli kopi mahal setiap hari, yang menghambat kemampuan untuk menabung secara signifikan. Kurangnya edukasi keuangan formal di sekolah juga membuat anak muda tidak terbiasa membuat rencana keuangan yang matang.