Bisnis

Jiwasraya dan cengkeraman asing di industri asuransi jiwa RI

Rencana pemerintah menjual anak usaha Jiwasraya kepada investor, akan membuat pemodal asing kian mencengkeram industri asuransi jiwa RI.

Senin, 20 Januari 2020 06:06

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membentuk holding asuransi untuk meningkatkan kapasitas perusahaan-perusahaan BUMN semakin kuat dalam persaingan di pasar asuransi nasional dan global.

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) ditunjuk sebagai induk holding tersebut. Anggotanya terdiri dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo, Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo dan PT Jasa Raharja (Persero). 

Sementara itu, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) alias Taspen dan, PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) alias ASABRI masih dikecualikan dalam pembentukan holding tersebut. Apabila sudah siap, perusahaan-perusahaan tersebut akan masuk ke dalam holding asuransi. 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menjelaskan pembentukan holding BUMN sedang dalam proses dan ditargetkan selesai pada tahun ini. Pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) sebagai dasar pembentukan holding tersebut. 

"Kami menunggu PP-nya, kami harapkan prosesnya cepat," ujarnya di Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakarta, Rabu (15/1).

Syah Deva Ammurabi Reporter
Sukirno Editor

Tag Terkait

Berita Terkait