Empat tahun pemerintah Jokowi-JK telah menambah utang luar negeri senilai US$61 miliar atau membengkak 53% dari periode akhir SBY-Boediono.
Empat tahun pemerintah Jokowi-JK telah menambah utang luar negeri senilai US$61 miliar atau membengkak 53% dari periode akhir SBY-Boediono.
Berdasarkan statistik utang luar negeri (ULN) yang dirilis Bank Indonesia, Jumat (17/8), utang luar negeri pemerintah telah mencapai US$175,35 miliar setara Rp2.542 triliun (kurs Rp14.500 per dollar Amerika Serikat).
Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla telah menambah utang dalam empat tahun terakhir senilai US$61 miliar setara Rp884,5 triliun. Tercatat, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono, total utang luar negeri pemerintah sebesar US$114,29 miliar pada Desember 2013.
Laju utang pemerintah jauh lebih cepat ketimbang bank sentral dan swasta. Secara keseluruhan, total utang luar negeri Indonesia mencapai US$360,53 miliar setara Rp5.082 triliun per akhir Oktober 2018.
Tabel perbandingan utang pada akhir periode SBY-Boediono dengan Jokowi-JK dalam juta dollar AS: