Hingga kuartal I-2021 realisasi belanja pemerintah yang dianggarkan lewat APBN baru sebesar 15%.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan lambatnya realisasi belanja yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga baik di pusat maupun di daerah. Padahal, belanja di situasi krisis akibat pandemi ini sangatlah penting.
"Pada masa percepatan pemulihan ekonomi ini, belanja pemerintah merupakan instrumen penting untuk menggerakan perekonomian. Namun sayangnya, sampai kuartal I-2021, realisasi belanja pemerintah masih rendah," katanya dalam Rakornas Pengawasan Intern Tahun 2021, Kamis (27/5).
Dia merinci, hingga kuartal I-2021 realisasi belanja pemerintah yang dianggarkan lewat APBN baru sebesar 15% dan untuk rata-rata belanja pemerintah daerah melalui APBD tidak sampai 7%.
Tak hanya itu, realisasi penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga tergolong lambat. Hingga kuartal I-2021 realisasi PEN hanya sebesar 10,19% dari pagu sebesar Rp699,46 triliun.
Padahal, dana PEN tersebut dibutuhkan untuk membantu dunia usaha dan insentif berbagai sektor untuk menjadi pengungkit perekonomian demi mempercepat pemulihan ekonomi nasional.