Pemerintah masih cari pengganti Shell di Blok Masela.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pengerjaan proyek gas abadi Blok Masela saat ini masih akan didorong, setelah sebelumnya terus tertunda. Mundurnya pengerjaan proyek ini karena adanya salah satu investor yakni Shell yang berencana melakukan divestasi atau hengkang.
“Blok Masela masih akan terus kita dorong, yang semula dulu sebetulnya sudah akan jalan. Tapi karena ada satu yang mundur, jadi pekerjaannya juga mundur,” kata Presiden Jokowi usai memberikan bantuan sosial di Pasar Olilit Saumlaki, Kepulauan Tanimbar yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (2/9).
Pada proyek LNG Lapangan Abadi Blok Masela tersebut, awalnya terdapat dua investor asing yang terlibat, yaitu Royal Dutch Shell Plc (Shell) dengan hak partisipasi sebesar 35% dan Inpex Corporation (Inpex) sebesar 65% dengan nilai investasi mencapai Rp287 triliun. Namun, Shell menyatakan, ingin mundur karena merasa proyek Blok Masela kurang kompetitif dibanding portofolio proyek mereka di negara lainnya.
Jokowi pun menginginkan agar partner baru bagi Inpex di Blok Masela segera dicari agar proyek raksasa ini bisa segera beroperasi.
“Partner yang baru terus kita dorong agar segera terbentuk lagi, sehingga segera dimulai di Blok Masela,” tuutr Jokowi.