Bantuan Pangan Tahap II yang dijadwalkan pada Oktober tetapi menjadi lebih awal disalurkan pada September ini.
Presiden Jokowi menugaskan Badan Pangan Nasional dan Bulog untuk menyalurkan beras Bantuan Pangan Tahap II yang dijadwalkan pada Oktober tetapi menjadi lebih awal disalurkan pada September ini.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Senin (11/09) ke Gudang Bulog Dramaga Bogor dan ke Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta Utara saat meninjau kecukupan stok cadangan beras pemerintah serta melihat langsung penyerahan beras Bantuan Pangan Tahap II kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Bogor dan Jakarta Utara.
Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Sekretaris Negara, Menteri BUMN, Kepala Badan Pangan Nasional dan Direktur Utama Perum Bulog meyakini, penyaluran beras Bantuan Pangan Tahap II ini mampu meredam fluktuasi harga beras yang terjadi saat ini.
“Dengan stok cadangan beras pemerintah yang sangat besar sebanyak 1,6 juta ton di Gudang Bulog dan ditambah sisa impor sebanyak 400.000 ton, maka stok kita ada sebesar 2 juta ton. Kemudian dengan kekuatan stok tersebut Bulog menggelontorkan beras Bantuan Pangan tahap II ini dan juga dengan operasi pasar di retail-retail modern serta pasar tradisional yang dibanjiri oleh BULOG maka ini akan mampu meredam kenaikan harga beras”, kata Jokowi dalam keterangan resminya, Senin (11/9).
Dalam sesi tanya jawab Presiden Jokowi menambahkan, beras bantuan pangan ini jumlahnya tidak kecil yaitu sebanyak 213.530 ton per bulan dan disalurkan untuk tahap II ini sebanyak tiga bulan atau dengan jumlah total sebanyak 640.590 ton.