Terkendalinya rata-rata harga komoditi menjadi salah satu pemicu turunnya jumlah penduduk miskin
Jumlah penduduk miskin Indonesia susut 1,18 juta orang pada September 2017 menjadi 26,58 juta orang dibandingkan September tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebagian besar penurunan terjadi di perdesaan mencapai 970.000 menjadi 16,31 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan turunnya jumlah penduduk miskin dipengaruhi oleh naiknya rata-rata upah nominal buruh tani per September 2017 sebesar 1,5% dari Rp 49.473 per hari pada Maret menjadi Rp 50.213 per hari pada September 2017. Upah nominal buruh bangunan juga naik sebesar 0,78% menjadi Rp 84.378 per hari pada periode yang sama.
Disamping itu, terkendalinya rata-rata harga komoditi juga juga turut memicu turunnya jumlah penduduk miskin. Kecuk menyebut harga eceran gula pasir, cabai rawit, dan cabai merah mengalami penurunan tajam.
Rata-rata harga gula pasir turun 9,74%, yaitu dari Rp14.441 per kilogram (kg) pada Maret 2017 menjadi Rp13.034 per kg pada September 2017. Serta, harga cabai rawit juga turun 57,69% pada periode yang sama. Adapun harga cabai merah turun 20,53%.