Indonesia diketahui belum swasembada kedelai sehingga pemenuhan kebutuhan nasional mayoritas ditopang impor.
Kementerian Perdagangan (Kemedag) berjanji akan mengatasi kenaikan harga kedelai, yang menjadi bahan baku tahu dan tempe. Salah satu upaya yang bakal dilakukan adalah memberikan subsidi menggunakan dana cadangan stabilisasi harga pangan (CSHP).
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Isy Karim, menyatakan, subsidi tersebut akan diberikan kepada pengrajin tahu/tempe sebesar Rp1.000/kg dengan volume 200.000 ton/bulan. Kebijakan rencananya diterapkan selama empat bulan mulai Maret 2022.
Dirinya melanjutkan, kenaikan harga kedelai belakangan ini salah satunya dipicu ketidakpastian cuaca di negara produsen. Imbasnya, petani menaikkan harga kedelai.
"Harga kedelai di tingkat pengrajin pada bulan Februari 2022 telah mencapai Rp11.000 per kilogram dan akan terus mengalami peningkatan pada bulan mendatang. Hal ini karena menyesuaikan perkembangan harga kedelai dunia," katanya dalam keterangannya, Rabu (23/2).
Kemendag memprediksi kenaikan bakal terus terjadi bahkan harga tertingginya diproyeksikan menyentuh US$15,78 per gantang pada Mei mendatang.