Rp502 triliun bisa digunakan untuk membangun 3.333 unit Rumah Sakit (RS) skala menengah dengan perkiraan Rp150 miliar per RS.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan Pertalite diprediksi akan habis pada Oktober 2022 jika konsumsinya masing-masing secara rerata berada di 1,5 juta kiloliter (kl) dan 2,5 juta kl. Padahal anggaran untuk subsidi dan kompensasi BBM mencapai Rp502,4 triliun yang terdiri dari Rp143 triliun untuk Solar dan Rp93 triliun untuk Pertalite.
Sri Mulyani menegaskan, hal ini terjadi lantaran penyaluran subsidi dan kompensasi tidak tepat sasaran padahal jumlah yang dikeluarkan tiap bulannya sudah sangat banyak.
“Kalau pola konsumsi masyarakatnya seperti ini terus, tidak ada pembatasan bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan, Solar dan Pertalite ini akan habis di bulan Oktober, walaupun sudah disubsidi Rp502 triliun tadi,” jelas Menkeu dalam Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM, Jumat (26/8).
Dari data yang ia sampaikan, realisasi penyaluran solar dari Januari hingga Juli 2022 tercatat mencapai 9,88 juta kl atau 65 persen dari kuota yang dianggarkan yakni 15,10 juta kl. Sedangkan realisasi penyaluran Pertalite dari Januari hingga Juli 2022 sudah mencapai 16,84 juta kl atau setara dengan 73 persen dari 23,05 juta kl yang dianggarkan APBN.
Mengacu pada data tersebut, tren peningkatan konsumsi BBM ini menurut Sri Mulyani terjadi beriringan dengan momen pemulihan ekonomi sehingga konsumsi masyarakat ikut naik.