Dengan harga batubara fluktuatif, keekonomian DME juga mengikutinya.
Pemerintah memiliki beberapa langkah untuk menekan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang masih menjadi pekerjaan rumah hingga kini.
Pengolahan batu bara kalori rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk subtitusi atau menggantikan LPG menjadi pilihan. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, harga keekonomian dari DME ini akan sangat fluktuatif tergantung dari harga batu bara.
"Dengan harga batubara fluktuatif, keekonomian DME juga mengikutinya," ucapnya kepada Alinea.id, Jumat (8/4).
Fahmy menjelaskan, saat harga batu bara sangat tinggi, proyek gasifikasi menjadi tidak ekonomis. Sementara, jika pemerintah memberikan subsidi, maka akan membuat jebol APBN.
"Pembelian batubara untuk gasifikasi menggunakan skema DMO industri dengan harga US$90 per metrik ton," katanya.