UMKM perlu memperluas sayap usaha dengan digitalisasi agar pasar lebih luas.
Harga bawang merah telah menembus Rp50.000 per kilogram di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, harga komoditas ini melampaui Rp70.000 per kilogram seperti di Kota Blitar, Jawa Timur. Tingginya kenaikan harga ini membuat Ratri Anggraini (37) terpaksa menaikkan harga produk bawang goreng yang ia jual.
“Sekarang akhirnya saya menaikkan harga produk bawang goreng sebesar Rp10.000/toples,” kata warga Tangerang Selatan ini saat berbincang dengan Alinea.id, Rabu (13/7).
Langkah menaikkan harga produk bawang goreng Brebes itu terpaksa ia tempuh setelah harga bawang merah perlahan namun pasti terus merangkak naik. Menurutnya, harga jual produk sebelumnya yang Rp45.000 dan Rp43.000 untuk reseller, sudah tidak bisa lagi menutupi biaya produksi.
“Kadang kami sebagai penjual suka serba salah. Kalau kami tidak menaikkan harga dagangan di tengah kenaikan bahan baku, menjadi berisiko bagi kami. Sementara, kalau harga produk naik, kami khawatir konsumen akan berkurang atau merasa enggak enak sama konsumennya,” keluhnya.
Untungnya, produk bawang goreng masih memiliki konsumen yang setia. Meski harga bawang merah mahal, namun bawang goreng masih menjadi taburan wajib pada menu masakan-masakan nusantara. “Kalau pas dekat Lebaran, omzet bisa Rp20 juta sebulan, kalau hari biasa minimal Rp11 juta sebulan,” sambungnya.