Selain pemantauan stok, pemantauan harga minyak goreng juga diminta terus dilakukan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, baru saja melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas), pada Senin (6/2). Pada rakor tersebut, keduanya membahas terkait kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng rakyat saat ini.
Kenaikan ini diduga salag satu penyebabnya adalah berkurangnya pasokan Domestic Market Obligation (DMO) terutama dari pasokan minyak kita.
“Saya mohon kepada Kemendag untuk memastikan peningkatan pasokan DMO oleh produsen minyak goreng sebanyak 50% hingga Lebaran nanti (bulan April). Alokasi per perusahaan ditentukan berdasarkan rata-rata kinerja ekspor perusahaan selama Oktober-Desember 2022 secara proporsional dan kepatuhan masing-masing perusahaan terhadap pemenuhan DMO,” kata Luhut dalam keterangan resminya, Senin (6/2).
Lebih lanjut, ia meminta agar Kemendag, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Indonesia National Single Window (INSW) untuk mendepositokan 66% hak ekspor yang dimiliki eksportir saat ini dan tidak dapat langsung digunakan. Pencairan deposito akan dilakukan secara bertahap sejak 1 Mei dan diberikan melihat kepatuhan perusahaan dalam memenuhi kewajiban DMO.
Luhut menguraikan, nantinya akan diberikan ruang pencairan deposito lebih cepat bagi perusahaan yang harus memenuhi kontrak saat ini. Namun, hak ekspor yang dimiliki tidak mencukupi meski telah ada tambahan DMO.