Tak hanya itu, desa tertinggal juga ikut mengalami penurunan menjadi 9.584 desa dari 33.592 desa.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyampaikan bahwa pembangunan desa masih terus berjalan meski dipengaruhi pandemi Covid-19.
“Pembangunan desa pada dasarnya tetap berjalan meski dipengaruhi pandemi Covid-19,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kemendes PDTT Ivanovich Agusta (Ivan) dalam webinar peta jalan pembangunan desa dan perdesaan di Jakarta, Senin (24/10).
Dia mengatakan, sejumlah desa mengalami peningkatan status menjadi desa maju dan desa mandiri.
Tercatat jumlah desa sangat tertinggal mengalami penurunan jumlah dari 13.453 desa pada 2015 menjadi 4.982 desa pada 2022. Tak hanya itu, desa tertinggal juga ikut mengalami penurunan menjadi 9.584 desa dari 33.592 desa.
Pada periode tersebut, desa berkembang bertambah dari 22.882 desa menjadi 33.902 desa. Desa maju bertambah dari 3.608 desa menjadi 20.249. Sementara desa mandiri bertambah dari 174 desa menjadi 6.238 desa.