Sepanjang pandemi 2020-2021, tercatat 659.136 warga desa positif Covid-19.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendesa) optimis desa dapat tumbuh di 2022, sekaligus menapaki jalan kemandiriannya selama 19 tahun.
“Adapun pada 2020-2021 disalurkan dana desa sebesar Rp143,9 triliun. Dari jumlah tersebut 8,9% dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan di desa. Kemudian tanggap Covid-19 sebesar Rp71,97 triliun atau setara 50,25%," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada puncak Peringatan Sewindu Undang-Undang Desa (2014-2022), yang dipantau secara daring Sabtu (15/1).
Abdul Halim Iskandar atau yang sering disapa Gus Halim memaparkan, sebagian dana desa juga dipergunakan untuk membangun infrastruktur desa, atau sebanyak 29,58% setara dengan Rp21,29 triliun. Pengerjaannya mempergunakan model padat karya tunai desa.
Sedangkan dana desa yang disalurkan langsung kepada warga desa dalam program Bantuan Langsung Tunai (BLT) BLT Dana Desa pada 2020-2021 mencapai Rp43,804 triliun atau 30,602% melalui program desa di setiap daerah.
Sampai saat ini, Kemendes selalu sigap dalam melakukan aksi nyata salah satunya dalam penanganan Covid-19. Sebab kesigapan desa memberikan aksi nyata dalam menanggulangi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).