Indonesia menjadi produsen terbesar kedua di dunia.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memacu program hilirisasi dan mendorong sektor industri pengolahan karet agar produktif, berdaya saing, dan mampu melakukan diversifikasi produk. Pangkalnya, Indonesia menjadi negara produsen terbesar kedua di dunia.
"Ini merupakan sebuah potensi bagi kita untuk meningkatkan produktivitas sektor industri pengolahan karet nasional," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (14/6).
Menurut catatan Kemenperin, kontribusi ke devisa dari sektor industri pengolahan karet nasional sebesar US$3,422 miliar pada 2019. Terdapat 163 industri dengan 60.000 tenaga kerja.
Sementara itu, produksi karet alam tahun lalu mencapai 3,3 juta ton. Meliputi SIR (crumb rubber), lateks pekat, dan ribbed smoked sheet (RSS).
Dari jumlah tersebut, 20% diolah di dalam negeri oleh industri hilir menjadi ban, vulkanisir, alas kaki, rubber articles, dan manufacture rubber goods (MRG) lainnya. Sisanya, 80% karet alam, diekspor.