Kementerian Perindustrian menyatakan Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di Asia.
Indonesia mampu menjadi penghubung manufaktur di Asia Tenggara. Hal ini lantaran Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi, bahkan basis produksi bagi para produsen global untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.
“Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan perizinan usaha dan insentif bagi industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada Alinea.id di Jakarta, Rabu (8/5).
Airlangga mengatakan, dalam waktu dekat ada beberapa perusahaan otomotif yang bergabung dan akan menjadikan Indonesia sebagai hub manufakturnya di wilayah Asia. Menurut Airlangga, potensi investasi di sektor otomotif sangat besar.
Saat ini, empat perusahaan otomotif besar telah menjadikan Indonesia sebagai rantai pasok global. “Dengan jumlah produksi mobil di Indonesia yang mencapai 1,34 juta unit atau senilai US$13,76 miliar sepanjang tahun 2018,” kata dia.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan Indonesia juga sudah siap menjadi hub manufaktur karena beberapa sektor industri telah memiliki struktur yang dalam, mulai dari hulu sampai hilir. Misalnya, industri otomotif, tekstil dan pakaian, makanan dan minuman, logam dasar, dan kimia.