Dengan teknologi ini, mampu menjaga susut hasil panen kurang 10%, dibandingkan penyimpanan biasa tanpa CAS yang mencapai 30% - 40%.
Kementerian Pertanian tengah mengembangkan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) di Kudus, Jawa Tengah untuk menyimpan hasil panen para petani agar tidak mudah rusak dan busuk.
Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi menjelaskan tata kelola hasil hortikultura harus mendapat perhatian prioritas. Sebab, produk sayuran dan buah-buahan yang dihasilkan dari budaya tanaman ini rentan busuk dan susut. Karena itu, perlu diatasi dengan teknologi hilir, baik penanganan pada saat panen, pascapanen, pengolahan, penyimpanan, sortasi, dan lainnya.
"Kini sudah berkembang teknologi pascapanen dan pengolahan hasil hortikultura. Untuk hilirisasi produk bawang merah sedang dikembangkan industri pasta di Brebes. Di Kudus sudah dikembangkan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) untuk penyimpanan," ujar Suwandi dalam siaran persnya.
Dia juga mengatakan bahwa sebagai negara kepulauan, diperlukan gudang penyimpaman dalam skala besar di pelabuhan-pelabuhan besar. Stock pangan disimpan dalam gudang-gudang besar, dan siap didistribusikan di wilayah yang membutuhkan.
Dengan teknologi CAS ini, kata Suwandi, mampu menjaga susut kurang 10% dibandingkan penyimpanan biasa tanpa CAS yang mencapai 30% - 40%. CAS merupakan sarana penting untuk membantu mengurangi beban para petani holtikultura.